Pages

Monday 10 November 2014

Penerjunan pasukan PASKHAS TNI AU pertama kalinya

 Sejarah-- Gubernur kalimantan Ir. Pangeran Muhammad Noor mengajukan permintaan kepada AURI / TNI AU agar mengirimkan pasukan payung ke kalimantan untuk tugas membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di kalimantan,
membuka stasiun radio induk untuk memungkinkan hubungan antara Yogyakarta dengan Kalimantan dan mengusahakan serta menyempurnakan daerah penerjunan ( Dropping Zone ) untuk penerjunan selanjutnya. Atas inisiatif Komodor ( U ) Suryadi Suryadarma kemudian dipilih 12 orang putra asli kalimantan dan 2 orang PHB AURI untuk melakukan penerjunan.

Tanggal 17 Oktober 1947, 13 orang anggota berhasil diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Mereka adalah Hari Hadi Sumantri ( Montir radio AURI asal semarang ), FM Soejoto ( Juru radio AURI asal ponorogo ), Iskandar ( pimpinan pasukan ), Ahmad kosasih, Bachri, J.Bitak, C.Williem, Imanuel, Amirudin, Ali Akbar, M.Dahlan, JH.Darius dan Marawi. Semuanya belum pernah mendapat pendidikan secara sempurna kecuali mendapatkan pelajaran teori dan latihan didarat ( Ground Training ). Seorang lahi jamhani batal terjun karena takut.

Mereka diterjunkan dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg yang berkebangsaan amerika sekaligus sebagai pemilik pesawat, Ko-Pilot Opsir ( U ) III Suhodo, dan Jump master opsir muda ( U ) III Amir hamzah. Bertindak sebagai penunjuk daerah penerjunan adalah Mayor ( U ) Cilik Riwut yang putra asli kalimantan. Ini adalah operasi lintas udara pertama dalam sejarah indonesia.

Pasukan ini awalnya akan diterjunkan di Sepanbiha Kalimantan Selatan namun akibat cuaca buruk dan kontur daerah kalimantan yang berhutan lebat mengakibatkan Mayor ( U ) Cilik Riwut kebingungan saat memprediksi tempat penerjunan. Setalah bergerilya didalam hutan pada tanggal 23 November 1947 pasukan ini disergap tentara belanda akibat pengkhianatan seorang kepala desa setempat yang mengakibatkan gugurnya Hari Hadi Sumantri, Iskandar dan Ahmad Kosasih. Sedangkan lainnya berhasil lolos namun akhirnya setelah beberapa bulan mereka berhasil juga ditangkap belanda.

Dalam pengadilan, Belanda tidak dapat membuktikan bahwa mereka adalah pasukan payung dan akhirnya mereka dihukum sebagai seorang kriminal biasa. Mereka dibebaskan setelah menjalani hukuman 1 tahun dan langsung diangkat menjadi Anggota AURI oleh Komodor ( U ) Suryadi Suryadarma.

Peristiwa penerjunan yang dilakukan ke tiga belas prajurit AURI tersebut merupakan peristiwa yang menandai lahirnya satuan tempur pasukan khas TNI Angkatan Udara. Tanggal 17 Oktober 1947 kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat ( Kopasgat ) yang sekarang dikenal dengan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.

No comments:

Post a Comment

mohon comment yg bijak dan sopan...